HIDUP
BAGAIKAN DEBU
Duhai Allah Yang Maha
segala-galanya,
Engkaulah penguasa yang
Nampak maupun
tidak,
Ingatkan lah kepada ku
apa yang terlupa dan apa yang belum ke ketahui,
Berikanlah setitik
rahmatmu dalam setiap langkah hidupku,
Engkau penguasa apa saja
yang ada di langit dan di bumi,
Yang bergerak maupun yang
diam,
Yang jelas maupun yang
tersembunyi,
Semuanya dalam gengamanmu
tak ada yang luput satupun dari pengawasanmu,
Malaikat, Jin, Syetan,
Manusia, Hewan, Tumbuhan,
Benda Mati dan lain
semuanya dalam kekuasaanmu,
Yang taat, maupun yang
ingkar,
Aku ini hanyalah sebulir
debu tanpa makna,
Tak dapat berdiam di situ
saja setiap waktu,
Yang akan terbang kemana
saja Terbawa oleh angin kemanapun ia berhembus,
Entah angina itu kemana
perginya, di mana ia setop maka di situlah diri ku ini berlabuh,
Setiap waktu terus
berlalu,
Yang tak dapat di hentikan
sedetik pun,
Dia terus jalan dan jalan
terus sesuai aturanya dan akan berhenti apa bila sudah tiba waktunya,
Yaitu: kiamat,……
Ingatlah bahwa tidak selamanya debu itu kotor,
Tidak selamanya menyusahkan mata,
Penghambat perjalanan,
Dia bisa sebagai media dalam bersuci dan sebagai tanda pergantian musim,
Alangkah bahagianya kita
bila kita bisa sebagai bulir
debu diantara debudebu
yang lain,
Yang di gunakan dalam
bersuci,
Pembersih diri untuk
bertemu Sang Pencipta,
Hidup ini penuh dengan pilihan,
Penuh tantangan dan rintangan,
Hari ini merupakan penentu kedepan,
Dan begitu seterusnya,
Jangan salah pilih,
Pilihan ada di tangan
anda,
Anda memiliki akal dan
hati,
Gunakan itu dalam setiap
perbuatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Ilahi.
By. Muh_Maskur, Banjarmasin, 25,02,2012