Momentum
Peringatan Maulidirrasul
Langsung
saja bahwa, pada saat ini kita masih dalam suasana kelahiran Nabi Muhammad SAW
yang bertepatan dengan bulan Maulid. Di sebagian sudut-suduk kota, desa
dimanapun berada masyarakat dengan suka cita mengadakan peringatan untuk
mengenang kelahiran manusia paling mulia di muka bumi ini.
Berbagai
cara dilakukan masyarakat muslim untuk mengenangnya, ada dalam bentuk ceramah,
maulid habsyi, ataupun yang lain-lainnya. Semua acara tersebut bertujuan
untuk mengingat kembali kenapa rasulullah di utus kemuka bumi ini. Beliau di
utus tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memberikan petunjuk kepada setiap
manusia kepada jalan yang lurus dan menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Banyak
kejadian di luar pikiran manusia ketika rasulullah lahir, dimana kejadian itu
menunjukkan akan kemuliaan. Bahwa yang lahir ini bukan sekedar manusia biasa
tapi manusia yang sangat luar biasa.
Diantara
kejadian tersebut adalah padamnya api sesembahan orang majusi yang beribu-ribu
tahun lamanya tidak padam seketika itu padam, pasukan gajah yang di pimpin oleh
Abrahah untuk menghancurkan ka’bah kocarkacir dengan cara Allah menurunkan
burung Ababil, kejadian ini di abadikan dalam al-Qur’an sural al-Fil, dimana
kehancuran pasukan abrahan seperti daun yang di makan ulat, kemudian menurut
riwayat bahwa pada tahun kelahiran Rasulullah wanita-wanita yang melahirkan
tidak ada yang lahir wanita kecuali laki-laki. Hal ini karena pada waktu itu
masyarakat arab basih jahiliyah dimana jika melahirkan perempuan merupakan
sebuah aib maka anaknya langsung di kubur hidup-hidup, hal ini pula pernah di
lakukan oleh Abu Bakar ketika masih belum memeluk islam.
Dan
masih banyak lagi keistimewaan-keistimewaan ketika rasulullah lahir. Yang patut
kita rengkan adalah bagaimana kita meneladani kehidupan rasul dalam kehidupan
sehari-hari agan menjadi semakain baik kedepannya.
Terlepas
bid’ah ataupun tidak, yang terpenting adalah kita melakukan siar agama dengan
cara memperingati hari kelahiran rasul. Selama masih ada iman di dalam diri
kita, maka setiap pelaksanaan amal pasti tidak akan ada yang sia-sia. Sehingga
jangan saling menyalahkan hanya seputar
bid’ah atau pun tidak.
Sebab
di dalam memperingati mauled shalawat di lantunkan untuk memuji
kemuliaan rasul, serta kerinduan seorang hamba kepada kekasih Allah. Dengang
banyak membaca shalawat dengan harapat mendaptkan suafaat dari
rasulullah di yaumul kiamah nanti.
Dari
pada memperdebadkan hal ini alangkah lebih baiknya kita lebih meningkatkan
kualitas diri dihadapan Allah yaitu dengan melaksanakan sebisa mungkin perintah
dan menjauhi larangan Allah.
by.Muh_Maskur89 01-02-2013
0 komentar:
Posting Komentar