Home » » Novel “Sabda Cinta”

Novel “Sabda Cinta”

Written By Unknown on Senin, 10 Maret 2014 | 05.36



Novel “Sabda Cinta”
oleh: Rudayat
 


’Bahwasanya aku bersama hati dan ragaku menginginkannmu. Tidak satu wujud pun yang dapat menggantikanmu. Aku mungkin bukan yang terbaik untukmu, tapi juga bukan yang teburuk. Sampai kapanpun aku akan mencintaimu, tidak hanya hidupmu, matimu atau berbentuk abu pun, aku akan terus mencintaimu’’.
Sofyan & Najzwa

Awal mula membaca novel ini aku rasa petualangnya sampai kenegri sebrang sana. Eh taunya sampek sebrang pulau jawa saja.
Alur cerita tidak berbelit-belit mudah diingat dan dipahami, mengenai bahasa yang digunakan simple. Bahkan cerita didalamnya amat simple, namun aku untuk merangkai kata membuat sebuah kalimat yang pas amat susah dan sulit.

Kalau mengomentari mudah namun susah untuk melakukannya, dalam novel ini juga ada yang demikian. Namun yang lebih baik adalah mengajak setelah kita melakukannya, bukan mengajak tanpa ada contoh yang nyata. Jika demikian tentu yang di ajak akan susah, dan dapat dipastikan dia akan berkata “anda saja tidak melakukannya kenapa harus saya nurut dengan ajakanmu?”.

Masalah agama memang hak preogatif setiap orang. Di Indonesia yang menganut faham pancasila tentu mengharuskan masyarakatnya untuk bertuhan, ya bertuhan dengan label agama di KTPnya. Itu saja syarat yang harus ditaati setiap warga Negara. Dan Negara tidak punya pemaksaan hak setiap pemeluknya melaksanakan ibadah.

Namun dalam islam ada anjuran mengajak dan saling mengingatkan untuk kebaikan. Demikian halnya juga dengan agama-agama lain bahkan dianjurkan untuk meperbanyak umat. Tentu Negara telah mengatur masalah ini sebab keyakinan tidak bisa dipaksakan.

KTP memang islam, namun hanya sekedar KTP saja dalam kehidupannya jauh dari norma-norma islam. Keturunan islam tapi tidak menjalankan syariat islam.

Islam sangat menganjurkan kepada setiap umatnya untuk menyembah tuhan, ya menyembah tuhan dengan cara Salat. Namun ada juga orang yang mengatakan sembahyang, namun kata sembahyang adalah kata yang juga digunakan dalam islam.

Ada lima kewajiban bagi seorang muslim setelah beriman yaitu menjalankan rukun islam yang lima terutama salat wajib lima kali seharu dengan tujuh belas rakaat yaitu magrib rukun isla 3 rakaat, isya 4 rakaat, subuh 2 rakaat, dzuhur 4 rakaat, dan asar 4 rakaat.

Shalat adalah perintah langsung dari Allah pada peristiwa isra’ mi’rajnya nabi Muhammad. Awalnya perintah salat 50 kali dan dikorting menjadi 5 kali. Untuk menjalankan yang 5 kali perlu pengorbanan yang susah dan payah dan tak banyak orang yang bisa.

Kali inipun aku masih kalah dengan nafsuku sendiri, untuk salat aku masih belang kambingan. Kadang salat kadang tidak. Semoga saja aku masih bisa untuk berbenah diri demi kebaikan kedepannya.

Baik di akhir itu bagus, dari pada baik diawal dan buruk diakhir. Yang dilhat itu adalah hasil akhirnya dengan proses-proses yang menyertainya sebab semuanya tidak ada yang instan.

By. Muh_Maskur89, 3/7/2014

Share this article :

1 komentar: