Ajaran
tentang ibadah agama yahudi
- Pedahuluan
Meurut orang Yahudi manusia adalah makhluk sedikit lebih
rendah derajatnya dari para malaikat, namun bisa juga lebih rendah derajatnya
daari para binatang apabila ia tidak
bisa mengunakan akalnya dalam melakssanakan ketaatan kepada Tuhan.
Manusia banyak memiliki keterbatasan di bandingkan dengan
kemuliaan surgawi, bahkan manusia adalah debu, sangat lemah, hidupnya sangat
singkat, ibarat tumbuhan yang segar di pagi hari, dan di tebang pada
soreharinya layu.
Dengan keterbatasan itu, manusia tidak terlepas dari
berbuat dosa, yakni menyimpang dari tujuanya. Dengan membayar dosa itu mereka
melakukan ibadah untuk menebusnya. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas
tentang “ajaran ibadah agama Yahudi, di bidang Sembahyang dan puasa”,
sebenarnya masih banyak aspek ibadah yang lainya yang ingsa Allah akan di bahas
lain waktu oleh kawan-kawan yang lain.
- Ajaran tentang ibadah agama yahudi
Diantara perintah yang
berhubungan dengan ibadah adalah larangan untuk menyembah, larangan menyebut
tuhan yahoweh dengan cara bermain-main, dan mensucikan hari sabbat. Perintah
untuk tidak menyembah berhala nampaknya sulit mereka melaksanakanya atau mereka
patuhi, karena masih banyak peningalan kepercayaan2 kuno atau pengaruh
kepercayaan berbagai suku bangsa lain yang tidak begitu saja mereka tinggalkan.
Seperti penyembahan terhadap patung anak lembu,kambing, atau anak dalam
kandungan, seperti di sebut dalam taurat mereka. Yarub’an putra sulaiman
sendiri pernah membuat dua buah patung sapi dari emas untuk di sembah oleh pendukung-pendukungnya
supaya tidak susah payahlagi pergi ke Haikal. Satu abad setelah kematian
Sulaiman, raja Ahab dan rakyatnya juga menyembah lembu. Mereka juga pernah
menyembah ular, dan ular itulah yang sekarang menjadi lambing gerakan Free
Masonry.[1]
Agama Yahudi lebih mengutamakan
amalan di bandingkan keimanan, dan pada dasarnya agama itu adalah cara hidup
dan bukan merupakan akidah atau kepercayaan. Menurut pemikiran Yahudi
menetapkan bahwa tiap-tiap ganjaran itu menurut amalan (perbuatan) dan bukan menurut
keyakinan atau kepercayaan, dan bahwasanya manusia itu sama saja, yang
membedakan adalah amalan mereka.[2]
Jenis-jenis peribadatan mereka
hampir sama dengan islam dalam artian mereka juga mengenal sembahyang, korban,
puasa, khitan dan lain sebagainya. Pada saat ini makalah yang akan kami bahas
adalah sepintas mengenai ibadah sembahyang
dan puasa dalam agama yahudi.[3]
1.
Sembahyang dan Doa
Orang yahudi melakukan sembahyang
3 kali sehari setiap jam 9, 11, dan 3 sore, sedangkan dalam kitab Talmud di
tetapkan 3 sembahyang dalam sehari semalam dengan sembahyang pagi, siang dan
malam. Pada waktu tegak berdiri mereka mengawali dengan “tefillah” atau
“amidah” dan mengucapkan selawat 19 kali. Amidah sering di dahului dengan “shema” atau Syahadah pertama Yahudi,
di lanjutkan dengan pujian terhadap Tuhan, dan di akhiri dengan “alenu wajib”
atau doa wajib. Sembahyang mereka bias di lakukan sendirian maupun
bersama (berjamaah) yang biasanya di lakukan di tempat yang di sebut Sinagon,
serta kiblatnya ke Baitul Maqdis.
Doa yang mereka lakukan adalah
mengangkat kedua tanggan ke arah langit sambil beriri, ada juga yang sambil
duduk berlutut.[4]
Tempat senmbahyang mereka ketika berada di mesir, sebelum kitab Taurat,
orang israel bersembahyang di rumah-rumah mereka masinh-masing atau di suatu
tempat khusus untuk bersama.
Setelah berada di gurun sinai, turun kitab Taurat, kemudian mereka
bersembahyang di dalam khaimah besar yang khusus untuk bersembahyang, luasnya
kira-kira 100x50 hasta (32x16 mater). Khaimah ini mereka bawa kemana saja
mereka pindah.
Di zaman Nabi Sulaiman memerintah, setelah baitul maqdis selesai
didirikan, maka tempat sembahyang mereka berpindak ke baitul maqdis (rumah
suci), dan tidak lagi mengunakan khaimah.
Di kampung-kampung yang jauh dari kota, bangsa Yahudi mendirikan
Sinagon-sinagon, yaitu mushalla-mushalla untuk tempat mengajarkan agama, dalam
sembahyang mereka menghadapkan wajahnya kebaitul maaddas di palistina, sebagai
kiblat mereka, dan yang di di tunjuk selamanya menjadi imam adalah keturunan
Lewi.[5]
2.
Puasa
Ada beberapa jenis puasa yang
mereka lakukan, seperti puasa untuk penganti kejadian-kejadian bersejarah yang
mereka sebut “puasa kecil” ada juga puasa “Sembilan hari” atau puasa berduka
cita, tidak boleh minum anggur dan makan daging, “puasa tiga minggu” yang di
dalam waktu itu tidak boleh melaksanakan pesta perkawinan. Tujuan pesta adalah untuk menghapuskan dosa dan mensucikan
diri, di sampiung untuk menyatakan rasa keprihatinan atau duka cita. Waktu
puasa mereka mulai dengan menyingsing sampai kelihatan tiga buah bintang pada
senja hari.[6]
Di buku lain mengatakan bahwa
orang yahudi di wajibkan berpuasa pada hari ke sepuluh setiap bulan ketujuh,
disamping itu puasa di lakukan secara suka rela, dan di lakukan biasanya pada
waktu-waktu mendapat musiabah atau bencana.[7]
Puasa dalam agama Yahudi
Ada dua hari puasa utama dan empat hari puasa kecil yang merupakan
bagian dari tahun Yahudi. Dua puasa utama, Yom Kippur dan Tisha B'Av,
yang berakhir hanya selama dua puluh empat jam. Puasa dimulai sebelum matahari
terbenam, ketika masih ada cahaya di sebelah luarnya, dan diakhiri setelah
matahari terbenam berikutnya, ketika terlihat gelap di sebelah luarnya dan tiga
bintang dapat dilihat di langit. Puasa ini adalah wajib. Orang yang menjalankan
puasa utama ini tidak dapat makan, minum, menggosok gigi, menyisir rambut, atau
mandi. Puasa kecil berbeda dalam lama waktunya dari puasa utama. Tidak boleh
makan atau minum dari subuh sampai malam.[8]
Penganut Yudaisme yang ketat mengamati secara ketat setiap hari
puasa. Yahudi yang lain mungkin melakukan cara yang dimodifikasi dari puasa.
Hal ini bisa tidak makan tetapi boleh minum, berpuasa tetapi tidak boleh mandi,
atau tidak mengamati beberapa hari berpuasa sama sekali.
Apa Tujuan Puasa dalam agama Yahudi?
Yom Kippur adalah Hari Pendamaian (Imamat 23:27-28). Sebagai salah
satu hari paling penting dari puasa tahun Yahudi, bersama dengan doa, dilakukan
sebagai sarana pertobatan. Hal ini sesuai dengan gagasan melakukan penebusan
untuk setiap dosa yang dilakukan selama setahun dan memulihkan jiwa seseorang
kembali ke keadaan utuh.
Sebagian besar hari-hari puasa yang lainnya berfokus pada hari
berkabung dan peringatan untuk mengingat peristiwa sejarah penting. Pada
tanggal 10 bulan Tebet orang-orang Yahudi berpuasa untuk mengenang pengepungan
Yerusalem (597 SM) oleh Nebukadnezar raja Babel (Babylonia)(Nebukadnezar bisa
kita jumpai di 2 Raja-raja,1 dan 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester, Yeremia,
Yehezkiel, dan Daniel). Enam bulan menjelang pengepungan Yerusalem pelanggaran
pertama dibuat di dinding kota. Peristiwa ini dan peristiwa-peristiwa tragis
lainnya yang terjadi sekitar waktu ini dikenang dalam puasa pada tanggal 17
bulan Tammuz. Kota Yerusalem itu akhirnya jatuh ke tangan Babel. Raja Yahudi
Yoyakhin ditawan dan dibawa ke Babel beserta dengan banyak dari rakyatnya.[9]
Sebelas tahun kemudian paman Nebukadnezar memberontak terhadap keponakannya.
Nebukadnezar kembali mengepung kota itu selama enam belas bulan (587-586 SM).
Kekalahan kedua oleh Babel ini pada tahun 586 SM diikuti oleh kehancuran Bait
Allah dan kota itu. Peristiwa ini diperingati oleh puasa pada tanggal 9 bulan
Av (Tisha B'Av). Secara kebetulan Bait Allah Kedua, yang dibangun
kembali setelah kembalinya bangsa Yahudi dari Babel, dihancurkan oleh Romawi
pada hari yang sama pada tahun 70 Masehi. Dengan demikian penghancuran Babel
atas Bait Allah Pertama dan penghancuran Romawi atas Bait Allah Kedua menjadi
saat mengheningkan cipta, berkabung pada hari puasa yang sama.
Puasa Kecil
Ada empat puasa kecil dalam kalender Yahudi. Ini adalah puasa yang
dilembagakan oleh orang Bijak untuk memperingati tragedi nasional. Puasa kecil
(yaitu, semua puasa kecuali puasa Yom Kippur dan Tisha B'Av) terakhir dari
fajar sampai malam, dan yang berpuasa diizinkan untuk sarapan jika ia bangun sebelum
matahari terbit untuk tujuan melakukannya. Ada banyak kelonggaran dalam puasa
kecil bagi orang-orang yang memiliki kondisi medis tertentu atau kesulitan
puasa lainnya. Tanggal puasa dipindahkan ke hari Minggu jika tanggal yang
ditentukan jatuh pada hari Sabat.
Tiga dari keempat puasa memperingati peristiwa yang menyebabkan
jatuhnya bangsa pertama dan kehancuran Bait Allah pertama, yang diperingati
oleh puasa utama Tisha B'Av. Berikut ini adalah daftar puasa kecil yang diharus
oleh hukum Yahudi, tanggal, dan peristiwa yang diperingati:[10]
- Puasa Gedalya, 3 bulan Tishri, memperingati pembunuhan gubernur Yahudi Israel, peristiwa penting dalam kejatuhan bangsa pertama. Puasa Tebet, 10 bulan Tebet, adalah awal dari pengepungan Yerusalem. Ini juga memproklami
- rkan hari peringatan bagi enam juta orang Yahudi yang tewas dalam Holocaust.
- Puasa Ester, 13 bulan Adar, memperingati tiga hari berpuasanya Ester sebelum mendekati Raja Ahasyweros atas nama bangsa Yahudi. Puasa ini berkaitan dengan Purim. Jika 13 Adar jatuh pada hari Jumat atau Sabtu, puasa akan dipindahkan ke hari Kamis sebelumnya, karena tidak bisa bergerak maju hari (itu akan jatuh pada Purim).
- Puasa Tammuz, 17 bulan Tammuz, adalah hari ketika dinding Yerusalem dilanggar.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad
Shalabi, Agama Yahudi, Jakarta, Bumi Aksara, 1991.
Hakim,
Agus, Perbandingan Agama, cet. 12, Bandung, Diponegoro, 2001.
Mudjahid
abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama,
Jakarta, PT. Grafindo, 1996.
Mujahid
Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama, Jakarta, PT RajaGrafindo, 1996.
http://murtadinkafirun.forumotion.net/t11688-puasa-dalam-agama-yahudi/24/11/2011
[1]Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama, (Jakarta, PT.
Grafindo, 1996), hal. 61-62.
[2]Ahmad Shalabi, Agama Yahudi,
(Jakarta, Bumi Aksara, 1991), hal. 194-195.
[3]Mudjahid abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama, hal 62.
[4]Hakim, Agus, Perbandingan
Agama, cet. 12, (Bandung, Diponegoro, 2001), hal. 54.
[6]Mujahid Abdul Manaf, Sejarah
Agama-Agama, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 1996), hal. 63.
[7]Hakim, Agus, Perbandingan
Agama, hal. 55
[8]http://murtadinkafirun.forumotion.net/t11688-puasa-dalam-agama-yahudi/24/11/2011
[9]http://murtadinkafirun.forumotion.net/t11688-puasa-dalam-agama-yahudi/24/11/2011
[10]http://murtadinkafirun.forumotion.net/t11688-puasa-dalam-agama-yahudi/24/11/2011
Kiblat Yahudi ke arah Baitul Magdis, sesuai Doa Salomo..!!
BalasHapusyucan
BalasHapusBerarti penentuan puasa di tetapkan setelah nabi Musa wafat...?
BalasHapusBerarti penentuan puasa di tetapkan setelah nabi Musa wafat...?
BalasHapusTetep bangsat
BalasHapus