Home » » Dia dan Jail

Dia dan Jail

Written By Unknown on Rabu, 31 Januari 2018 | 14.45

Dia dan Jail

Suatu malam seseorang terbangun dari tidur nyenyaknya. Ya terbangun begitu saja tada sebab apa-apa. Sebelum tidur selalu ada was-was yang mengkhawatirkan dirinya ini. Memang banyak permsalahan yang Dia hadapi baik financial maupun moral. Kedua masalah ini selalu mendampingi jalan hidupnya bahkan semua manusia selalu diiringinya.

Secara finansial memang sangat terbatas. Sebagai seorang mahasiswa tentu sangat pas-pasan ekonominya terlebih jika dia seorang anak petani. Lain halnya dengan anak seorang pejabat ataupun pengusaha sukses.

Masalah ekonomi merupakan masalah yang sangat serius bagi dirinya, sebab hidup di kota besar terlebih di Banjarmasin memerlukan biaya yang tak sedikit. Selain kebutuhan sehari-hari uang semester pun harus di bayar.

Namun demikian Dia sedikit lega. Kira-kira pada tahun ajaran baru sekitar tahun 2010 lalu dia mendapat kesempatan menerima beasiswa Full dari dinas pendidikan pusat untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dengan program S1. Beasiswa ini sedikit banyak sangat membantu dia dalam menyelesaikan tangung jawabnya sebagai penerima amanat dari rakyat Indonesia.

Beasiswa tersebut dia terima setiap awal bulan. Berapapun uang yang di tangan baik banyak maupun sedikit itu tergantu si pemegang uang. Jadi uang beasiswa tersebut minimal, ya bukan minimal lagi, uang beasiswa tersebut sangat-sangat membantu dan meringankan beban kuliah. Sebab jika tanpa dapat beasiswa tersebut maka mustahil dia akan melanjutkan kuliah.

Masalah yang kedua tak kalah pentingnya yang Dia hadapi adalah masalah mengendalikan diri terutama mengenai hawa nafsu. Tak jarang orang terjerumus kelembah hitam kelam karena tergiur kesenagan sesaat.

Sungguh pagi yang indah nan sejuk. Pagi ini dia berencana untuk joggin sekedar menyegarkan badan. Tujuannya yaitu Pasar Ahad. Ya Pasar Ahad, di sanalah tujuan utama bagi sebagian warga kota Banjarmasin. Pasar yang rapai hanya pada hari minggu dari pada hari-hari lain.

Pasar Ahad letaknya di jalan A. Yani di Pal 7. Cukup jauh untuk menuju kesana kalau lari terus kira-kira membutuhkan waktu sekitar 25-30 menit itu sekalian jalan santai kalau capek lari.

Jalan raya terlihat sepi oleh derua motor memekakkan telingga di hari biasanya. Pagi ini suasana cukup lengang hanya ada sebagian motor dan mobil yang lalu lalang.

Minggu ini tepat pada tanggal 24 Februari 2013 dia berjalan berdua dengan teman seangkatan di kampus. Tadi malam kebetulan kawanya berkunjung ke Kosnya, hanya sekedar iseng atau apa dia mengajak kawannya untuk jonging ke pasar Ahad. Cukup lama dia tidak jonging, bilangnya sekalian cari keringat biar sehat.

Tepat pada ukul 06:30 Dia dan temannya jalan meyusuri gang menuju jalan utama kota Banjarmasin yaitu jalan A. Yani.
Ya hanya sebagian mobil dan motor yang berlalu lalang. Dia dan Jail menyebrang jalan. Jalan sebentar langsung star untuk jonggong.
Jalan raya ini sudah di isi oleh sebagian pejalan kaki, sepeda,  motor dan mobil, bahkan para pedangan sayur tak ketinggalan. Begelantungan kerupuk di sepeda ontel dengan aneka bentuk dan warna yang di bawa untuk di jual kepada pelangan.

Tidak sengaja Dia bertemu dengan Ibu ternama di kampus yang kebetulan jalan santai. Dengan modal komunikasi yang pas-pasan mencoba untuk akrab dengan Ibu, ya hanya percakapan sekenanya saja sebab dia tidak pandai untuk mengolah percakapan atau Ibu yang kaget kok ada laki-laki yang mau ngajak bicara, atau… ya masih banyak pertanyaan yang berada di benaknya mengenai hal percakapan yang sebentar ini.

Dia dan Jail terus berlari menyusuri jalan untuk menuju tempat yang telah di tetapkannya.

Terlihat dari kejauhan ada beberapa pasukan kuning, ya, Dia adalah pasukan yang membuat kota Banjarmasin terlihat bersih dari sampah. Diberi juLukan pasukan kuning karena memakai baju kuning. Hanya bermodal tenaga dan kerja keraslah yang membuat mereka tetap hidup terlebih di kota besar seperti Banjarmasin. Sapu di tangannya yang di gerak-gerakkan untuk menyapu sampah di sepanjang jalan yang penuh dengan debu.

Mobil, motor dan berbagai jenis kendaraan yang menghiasi indahnya jalan raya yang menambah lengkapnya keindahan kota. Coba bayangkan jika jalan tidak ada mobil, motor, sepeda, pejalan kaki, bemo, atau bahkan tidak ada pedangang kaki 5 apa yang ada di di dalam benak pikiran kita???... ya sepi, sepi seperti malam. Malam tanpa bintang, bulan dan meteor-meteor. Serta seperti sayur tanpa garam tersa hambar.

Truk berjajar bagaikan ular, dia akan berjalan mengikuti kepalanya. Ya, kepalanya adalah SPBU. Tujuan truk itu antri adalah untunk mendapatkan bahan bakar untuk kendaraan mereka. Antrian terlihat cukup panjang, jika di  hitung mungkin ada puluhan yang antri.

Dia dan Jail terus berlari dan berlari, entah apa yang di kejar. Menyalip dan menyalip beberapa pejalan kaki lainnya tapan permisi. Ya memang tanpa permisi, sebab mana ada namanya permisi di jalan raya kenal aja engak apalagi permisi terlebih di jalan umum tentu hal itu tak wajar.

Bangunan ruko berjajar di pingir jalan ada yang bertingkat dan ada juga yang biasa aja yaitu pedagang kaki lima, dan tak ketinggalan para pedagang nasi kuning, lontong dan lain sebagainya serta ada juga yang berjualan bensin eceran. Penjual bengsing eceran bisa menjadi solusi bagi siapa saja ketika tidak mau antri untuk mendapatkan BBM di SPBU.

Jika terus di telusuri apa yang di cari pasti ada di pingir jalan tanpa pergi kepasar. Mulai dari jajanan sampai pakaiaan ada  semua tersedia di pinggir jalan tinggal kantong tebal atau tipis. Hehe,….
Kata orang apa saja dapat di peroleh jika ada banyak uang di katong, tentu uang sendiri bukan uang orang lain apalagi uang curan.

Ya, semuanya bisa di dapat jika punya uang. Kendaraan, makanan, pakaian, semuanya memerlukan uang untuk memperolehnya.  Tapi tidak semua hal bisa di peroleh dan di dapat dengan uang. Misalnya kesehatan, kesehatan tidak bisa di beli dia harus di pelihara. Tentu di pelihara dengan cara sebaik mungki  sebab memelihara lebih baik ketimbang mengonata tapi mengobati lebih baik daripada dibiarkan. Salah satu cara memelihara kesehatan adalah ollah raga.

Kesehatan akan bermakna jika kesehatan itu hilang dari manusia. Ketika sakit semuannya  akan terasa pahit. Makanan enak takakan bisa masuk mulut yang terasa pahit. Jadi kesehatan harus di jaga.

Uang memang menimbulkan kehendak yang luar biasa banyaknya. Jika pandai memanfaatkan harta termasuk uang maka hidup akan bersahabat.
Jangan sombong jika berlebihan harta, Jangan bersedih jika kekurangan dan mendapat kemalangan, Manusia sepatutnya harus bersyukur terhadap apa yang telah ada tanpa mengurangu usaha untuk merubah nasib menuju yang lebih baik.

Demikian sekelumit mengenai apa yang saya tulis mengenai perjalanan singkat dia.

by.Muh_Maskur89

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar