Home » » Berprasangka Baik Kepada Allah

Berprasangka Baik Kepada Allah

Written By Unknown on Selasa, 14 Mei 2013 | 23.30



Berprasangka Baik

Berfikir mengenai apa yang akan terjadi kedepannya amat mulia. Namun apapun yang telah di tetapkan tidak selamanya dapat kita laksanakan dan sesuai harapan bahkan bisa jadi tertunda.

Hidup manusia di dunia ini adalah anugerah dari Allah. Anugerah ini begitu besar sehingga manusia patut bersyukur terhadap anugerah ini. Cara bersyukur itu adalah dengan berterimakasih kepada Allah terhadap apa yang telah di tetapkannya.

Selaku manusia ciptaannya yang semua urusan dan ketetapan berada di tanggan-Nya. Jodoh, rizki, hidup bahkan mati manusia adalah ketentuan manusia. Itu semya ketetapannya yang tak dapat di abaikan oleh manusia.

Semua makhluk ciptaan Allah sudah mendapatkan ketetapannya masing-masing. Rizki itu pasti akan ada selama makhluk itu masih hidup. Seperti ulat yang berada di dalam bongkahan batu tetap hidup dengan izin Allah. Terlebih manusia yang sempurna.

Di antara makhluk ciptaan Allah yang lainnya, manusia adalah ciptaan yang paling sempurna. Segala hajat manusia telah tercatat di lauful mahfudz.

Namun demikian, manusia patut berusaha untuk menjalani hidup untuk kea rah yang lebih baik. Sabda Nabi yang mahfumnya adalah Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum jika ia tidak mau merubannya sendiri. Hal ini berarti manusia harus ada usaha untuk merubah hidupnya tanpa melupakan campur tanggan Allah yakni dengan berdo’a memohon ridha-Nya.

Ujian adalah pendamping hidup. Allah menjadikan ujian itu berdambpingan dengan manusia sebab manusia diberikan akal dan hati. Dengan dua hal inilah manusia bisa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Ujian inilah yang akan mengangakat derajat manusia atau menjatuhkannya.

Ujian itu bisa berupa keurangan ataupun kelebihan. Ujian banyak harta, jodoh, kemalangan, dan lain sebagainnya itu sesuatu yang lumlah sebab itu semua ada pada kehidupan manusia.

Jang terpenting di sini adalah bagaimana menyikapi kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita untuk menjadikan sebuah peluang kebaikan. Kelebihan harta jangan menjadikan angkuh, sombong, tidak mau berbagi dengan anggapan ini adalah jerih payah kita sendiri tanpan membaginya kepada orang lain. Demikian juga dengan kekurangan atau pas-pasan. Sebab manusia sangat terbatas akalnya akan kebesaran Allah terhadap apa yang terjadi pada diri kita, di sutu pasti aka nada rahasianya.

Semua orang tidak ada yang merasa cukup dengan hata yang di miliki. Jika punya motor maka inginya mobil dan seterusnya tanpa ada batasnya keculai maut yang bisa menghentikannya. Jika demikian sikap kita, itu malah menmbah beban sebab selalu merasa kurang. Alangkah baiknya jika kita melihat kebawah, ternyata masih ada orang yang lebih miskin, pendek, sehat dari kita.

Alangkah nikmatnya hidup jika mensyukuri nikmat yang telah kita terima. Dan jangan berprasangka buruk terhadap Allah, sebab Allah selalu menggingkan manusia itu baik. Maka dari itu selalu berharap dan berdo’alah kepada Allah apa saja yang menjadi hajad kita. Asalkan hajat kita itu baik ingsa Allah akan terkabul dan terlaksana. Jika demikian kita tinggal menunggu apa yang akan terjadi setelah kita berusaha, berdoa, dan menyerahkan sepenuhkeperluan hidup kita kepada Allah yang akan kita alamai.

Jadi tetaplah berfikir dan berprasangka baiklah kepada Allah terhadap apa saja tang telah, sedang dan akan kita alami semuannya kita serahkan kepada-Nya. Semoga kita menjadi orang yang beruntung yang mampu melewati ujian yang di siapkan oleh Allah.

                                                                          by.Muh_Maskur89
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar