Berprasangka
Baik
Berfikir
mengenai apa yang akan terjadi kedepannya amat mulia. Namun apapun yang telah
di tetapkan tidak selamanya dapat kita laksanakan dan sesuai harapan bahkan
bisa jadi tertunda.
Hidup
manusia di dunia ini adalah anugerah dari Allah. Anugerah ini begitu besar
sehingga manusia patut bersyukur terhadap anugerah ini. Cara bersyukur itu
adalah dengan berterimakasih kepada Allah terhadap apa yang telah di
tetapkannya.
Selaku
manusia ciptaannya yang semua urusan dan ketetapan berada di tanggan-Nya.
Jodoh, rizki, hidup bahkan mati manusia adalah ketentuan manusia. Itu semya
ketetapannya yang tak dapat di abaikan oleh manusia.
Semua
makhluk ciptaan Allah sudah mendapatkan ketetapannya masing-masing. Rizki itu
pasti akan ada selama makhluk itu masih hidup. Seperti ulat yang berada di
dalam bongkahan batu tetap hidup dengan izin Allah. Terlebih manusia yang
sempurna.
Di
antara makhluk ciptaan Allah yang lainnya, manusia adalah ciptaan yang paling
sempurna. Segala hajat manusia telah tercatat di lauful mahfudz.
Namun
demikian, manusia patut berusaha untuk menjalani hidup untuk kea rah yang lebih
baik. Sabda Nabi yang mahfumnya adalah Allah tidak akan merubah keadaan suatu
kaum jika ia tidak mau merubannya sendiri. Hal ini berarti manusia harus ada
usaha untuk merubah hidupnya tanpa melupakan campur tanggan Allah yakni dengan
berdo’a memohon ridha-Nya.
Ujian adalah pendamping hidup.
Allah menjadikan ujian itu berdambpingan dengan manusia sebab manusia diberikan
akal dan hati. Dengan dua hal inilah manusia bisa memilah dan memilih mana yang
baik dan mana yang buruk. Ujian inilah yang akan mengangakat derajat manusia
atau menjatuhkannya.
Ujian itu bisa berupa keurangan
ataupun kelebihan. Ujian banyak harta, jodoh, kemalangan, dan lain sebagainnya
itu sesuatu yang lumlah sebab itu semua ada pada kehidupan manusia.
Jang terpenting di sini adalah
bagaimana menyikapi kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita untuk
menjadikan sebuah peluang kebaikan. Kelebihan harta jangan menjadikan angkuh, sombong,
tidak mau berbagi dengan anggapan ini adalah jerih payah kita sendiri tanpan
membaginya kepada orang lain. Demikian juga dengan kekurangan atau pas-pasan.
Sebab manusia sangat terbatas akalnya akan kebesaran Allah terhadap apa yang
terjadi pada diri kita, di sutu pasti aka nada rahasianya.
Semua orang tidak ada yang merasa
cukup dengan hata yang di miliki. Jika punya motor maka inginya mobil dan
seterusnya tanpa ada batasnya keculai maut yang bisa menghentikannya. Jika
demikian sikap kita, itu malah menmbah beban sebab selalu merasa kurang.
Alangkah baiknya jika kita melihat kebawah, ternyata masih ada orang yang lebih
miskin, pendek, sehat dari kita.
Alangkah nikmatnya hidup jika
mensyukuri nikmat yang telah kita terima. Dan jangan berprasangka buruk
terhadap Allah, sebab Allah selalu menggingkan manusia itu baik. Maka dari itu
selalu berharap dan berdo’alah kepada Allah apa saja yang menjadi hajad kita.
Asalkan hajat kita itu baik ingsa Allah akan terkabul dan terlaksana. Jika
demikian kita tinggal menunggu apa yang akan terjadi setelah kita berusaha,
berdoa, dan menyerahkan sepenuhkeperluan hidup kita kepada Allah yang akan kita
alamai.
Jadi tetaplah berfikir dan
berprasangka baiklah kepada Allah terhadap apa saja tang telah, sedang dan akan
kita alami semuannya kita serahkan kepada-Nya. Semoga kita menjadi orang yang
beruntung yang mampu melewati ujian yang di siapkan oleh Allah.
by.Muh_Maskur89
0 komentar:
Posting Komentar