Home » » Titipan

Titipan

Written By Unknown on Minggu, 11 Mei 2014 | 18.29



Titipan


Kenapa semuanya dikatakan titipan?

Pasti semua orang tau dengan orang yang berjasa bagi kita, ya walaupun ada sebagian oknum tidak bertangung jawab yaitu Tukang Parkir.

Hidup ini alangkah baikya berkaca pada tukang parkir tentu pada bagian tertentu saja kita bisa mencontohnya. Sebab contoh paling sempurna pada setiap agama memiliki tauladanya masing-masing. Dalam islam sudah barang tentu adalah baginda Rasulullah saw,  sebagai contoh dalam kehidupan, baik dunia maupun akherat.

Kembali pada tukang parkir, dia menerima sagala jenis kendaraan untuk di jaganya. Mulai dari sepeda, motor,mobil dari harga yang murah sampai selangit semuanya di terima dengan lapang dada.

Sejauh mata memandang  banyak kendaraan yang terparkir. Tugas dia hanya menjaga agar barang itu aman sampai sang pemilik mengambil kembali. Cukup hanya membayar retri busi parkir yang tidak begitu mahal kendaraan kita sedikit aman.

Kenapa sedikit aman,… siapa yang tau hati manusia, manusia itu sendiri yang tau dan tentu Tuhan juga tau.

Hal ini saya rasakan juga untuk beberapa hari bagai mana rasanya naik motor punya kawan. Ceritanya adalah dia pulang kampong beberapa hari dan motory dititipkan kepada saya.

Secara tidak langsung itu berarti saya bisa memakainya sesuka hati, tentu dengan pemakaian yang wajar. Jangan asal memakai tapi harus di jaga dan dirawat juga.

Untuk beberapa hari yang lalu, motor itu telah mengantarkan aku kebeberapa tempat yang bermanfaat, dan minimal bisa mengurangi masalah yang sedang aku hadapi untuk di selesaikan.

Pagi ini yang punya kendaraan datang. Maka berakhirlah masa pemakaianku dan saatnya kendaraan itu kembali kepada pemiliknya. Kondisi awal begini dan akhir juga begini dan itu semua aku terangkan, dan tak lupa ucapan terima kasih.

Kalo pengen ngaca dengan hidup, kira2 begitulah. Tapi kalo hidup kita gak tau kapan kepastian akhirnya. Dan itulah yang menjadi tantangan bagi kita dalam menhadapi dan menyelesaikan masalah hidup. Semua punya kesempatan yang sama.

Semoga apa yang dititipkan kepada kita bisa di jaga, di rawat dan di manfaatkan sebaik mungkin agar di akhirnya terus mengalir kebaikan kepada kita sebagai pemiliknya.

Ingat, apa yang kita miliki saat ini adalah hanya bersifat sementara suatu saat sang pemilik akan mengambilnya kembali. Miliki dia sekedarnya, jangan sampai melupakan akan sang maha Pemilik segala-galanya.

Demikian pula jika ingin sesuatu, maka dekatilah yang Memiliki. Siapa? Tentu Allah sang maha di atas segala maha, mitalah kepada-Nya apa saja. Yankin dan yakin apa yang kita mita pasti akan dikabulkannya. Ingan usaha dan do’a, dua hal ini tidak boleh dipisah.

By.Muh_Maskur89

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar