Komentar
Mudah
Sore ini seperti biasa seperti hari-hari yang lainnya. Dari
kejauhan motor berjejer di depan gedung Auditorium IAIN Antasari. Hal ini
menandakan adanya kegiatan yang dilaksanakan di sana.
Ada beberapa orang baik laki-laki maupun perempuan juga turut
meramaikan kegiatan ini. Tak lupa juga beberapa mahasiswa yang berkumpul yang
sedang berdikusi, entah apa yang mereka bicarakan.
Dari jauh terlihat jelas baliho yang tertulis peringatan Eart Day XXII yang diadakan oleh Mapala
Maratus Antasari dan diiukuti oleh Maratus disekitarnya.
Musik terdengan dengan merdunya mengiringi kegitan ini.
Panjat tebinglah yang membuat ruas jalan di kampus semakin sempit. Karena tidak
terletak di jalan utama kampus sehingga lalulintas tetap berjalan lancar.
Sore ini aku tidak langsung pulang setelah beraktivitas
seharian dikampus. Kali ini aku ikutan seperti mahasiswa yang lainnya yaitu
nonton acara panjat tebing.
Olah raga ini memang lumayan sulit, perlu kriterian tertentu
yang perlu di sandang bagi yang mengikutinya.
Ada beberapa pemanjat sedang berusaha untuk mencapai puncak,
ada yang sampai dan ada yang hanya sampai tikungan saja.
Mereka telah mengerahkan seluruh usahanya untuk sampai
kepuncak namun tak jarang mereka hanya sampai pada tikungan saja. Memang dari
kejauhan sebagai penonton mengangapnya mudah, bahkan komentar tak jarang
dilontarkan oleh beberapa penonton. Dan itulah kenyataannya, komentar memang
mudah namun jika ia disuruh praktek langsung pasti kuwalahan bahkan bisa jadi
tidak bisa.
Jadi, komentar memang mudah tapi harus dibarengi dengan
kemampuan dengan apa yang dikomentarinya.
Banjarmasin, 27 April 2015
0 komentar:
Posting Komentar