Kemelut
Nafsu
Kemelut dalam kehidupan pasti terjadi, sebab manusia adalah
tempatnya persoalan. Itulah yang memang terjadi pada diri manusia.
Dalam dirinya dilengkapi dengan dua hal yang amat penting
yaitu akal dan hati. Kalau hati, setiap makhluk hidup pasti memilikinya seperti
halnya binatang. Sedangkan akal hanya diberikan kepada makhluk yang namanya
manusia. Dan penciptaannya langsung oleh Allah.
Dengan demikian tentunya tugas manusia lebih banyak dan berat
dibandingkan dengan yang lainnya.
Tentunya dengan akal diharapkan dapat memikirkan segala gerak
geri yang akan atau bahkan yang telah dilakukan agar terhindar dari segala
sesuatu yang bertentangan dengan norma, baik norma adat maupun norma agama.
Kenapa setan hanya didampingkan sebagai penganggu manusia?
Hal ini bermula dari hal sepele, yaitu hanya suruh untuk
hormat saja kepada Nabi Adam selaku ciptaan Allah. Menundukkan kepala sebagai
tanda penghormatan bukan menyembah.
Karena kesombongannya yang karena setan merasa lebih baik
asal usulnya dari api sedangkan Nabi Adam. As dari tanah, maka ia engan untuk
tunduk kepada Nabi adam.
Bermula dari situlah amal mula singungan antara setan dengan
manusia.
Kalau boleh saya andakan pada zaman sekarang ini adalah
dimana memang manusia diberi akal dan hati sebagai filter dalam menjalankan
aktivitasnya. Selain kedua hal tersebut manusia juga diberi hawa nafsu.
Saat ini memang setan tidak nampak, ia sebagai pengoda
manusia menjerumuskan kepada hal-hal yang negative dan merusak. Namun disinilah
letak kelemahan manusia yaitu melawan setan yang tak Nampak dan tak kelihatan
lain halnya dengan yang nampak oleh mata.
Dan sekarang ini pengendalian terhadap hawa nafsu merupakan
hal yang paling sulit sama halnya melawan setan, dimana ia kadang-kadang
mengajak kepada kebaikan tapi lebih banyak kepada keburukan.
Jika manusia sangup melawan dan mengendalikan hawa nafsu maka
ia akan menjadi manusia yang lebih baik. Bukan seperti setan yang karena
kesombongannya dilaknat oleh Allah dan dikeluarkan dari surga.
Banjarmasin, 29 April 2015
0 komentar:
Posting Komentar