Home » » Kemelut Nafsu atau Mengkambing Hitamkan Setan

Kemelut Nafsu atau Mengkambing Hitamkan Setan

Written By Unknown on Rabu, 29 April 2015 | 01.45



Kemelut Nafsu

Kemelut dalam kehidupan pasti terjadi, sebab manusia adalah tempatnya persoalan. Itulah yang memang terjadi pada diri manusia.

Dalam dirinya dilengkapi dengan dua hal yang amat penting yaitu akal dan hati. Kalau hati, setiap makhluk hidup pasti memilikinya seperti halnya binatang. Sedangkan akal hanya diberikan kepada makhluk yang namanya manusia. Dan penciptaannya langsung oleh Allah.

Dengan demikian tentunya tugas manusia lebih banyak dan berat dibandingkan dengan yang lainnya.

Tentunya dengan akal diharapkan dapat memikirkan segala gerak geri yang akan atau bahkan yang telah dilakukan agar terhindar dari segala sesuatu yang bertentangan dengan norma, baik norma adat maupun norma agama.

Kenapa setan hanya didampingkan sebagai penganggu manusia?

Hal ini bermula dari hal sepele, yaitu hanya suruh untuk hormat saja kepada Nabi Adam selaku ciptaan Allah. Menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan bukan menyembah.

Karena kesombongannya yang karena setan merasa lebih baik asal usulnya dari api sedangkan Nabi Adam. As dari tanah, maka ia engan untuk tunduk kepada Nabi adam.

Bermula dari situlah amal mula singungan antara setan dengan manusia.

Kalau boleh saya andakan pada zaman sekarang ini adalah dimana memang manusia diberi akal dan hati sebagai filter dalam menjalankan aktivitasnya. Selain kedua hal tersebut manusia juga diberi hawa nafsu.

Saat ini memang setan tidak nampak, ia sebagai pengoda manusia menjerumuskan kepada hal-hal yang negative dan merusak. Namun disinilah letak kelemahan manusia yaitu melawan setan yang tak Nampak dan tak kelihatan lain halnya dengan yang nampak oleh mata.

Dan sekarang ini pengendalian terhadap hawa nafsu merupakan hal yang paling sulit sama halnya melawan setan, dimana ia kadang-kadang mengajak kepada kebaikan tapi lebih banyak kepada keburukan.

Jika manusia sangup melawan dan mengendalikan hawa nafsu maka ia akan menjadi manusia yang lebih baik. Bukan seperti setan yang karena kesombongannya dilaknat oleh Allah dan dikeluarkan dari surga.


Banjarmasin, 29 April 2015
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar