Home » » Orang Suci (Fenomenologi Agama)

Orang Suci (Fenomenologi Agama)

Written By Unknown on Jumat, 03 Mei 2013 | 00.08



Orang Suci

Dalam setiap agama memiliki konsep tentang Orang suci. Orang suci yang paling pertama dalam setiap agama adalah pendiri agama, dan penyebar agama. dalam hal ini tidak di bicaran mengenai mana yang benar dan mana yang salah, masalah ini tidak dibahas dalam fenomenologi. Dalam fenomenologi tidak menilai tapi melihat apa adanya demikian menurut E. Hosserl.

Banyak hal-hal dalam agama yang tidak tepat, tetapi penganutnya menyakini sejarah tersebut. misalnya dalam isalm, Nabi muhammad Lahit pada hari Senin, 12 rabiul awal tahun gajah, namun di sederhankan dan di samakan dengan wafatnya Rasulullah. sebab tangal 12 rabiul awal adalah waktu nabi Hijrah. Masalah sejarah tidak di bahas, tapi kenapa mereka menyakininya.

Dalam fenomenologi yang di utamakan adalah melihat fenomena itu dengan kesadaran, artinya kita harus melihatnya dengan sadar. Sebab pikiran kita tentang sesuatu itu belum seberapa, karena kenyataan itu lebih rumit dari apa yang kita pikirkan. Misalnya kita berfikiran bahwa orang muslim di arab itu baik-baik dan taat beragama, ketika kita melihat secara langsung ke Arab ternyata tidak sesuai dengan perkiraan dan pemikiran kita, itulah mengapa kenyataan dikatakan lebih kompleks daripada apa yang kita pikirkan.

Maka antara pikiran dengan kenyataan itu bertolak belakang dengan kenyataan. sebab indar kita itu terbatas ketika melihat fenomena.

Agama sebagai objek, ilmu-ilmu Perbandinan agama seperti filsafat (pemikiran mengenai alam), teologi(keyakinan), sosiologi (agam sebagai fakta sosial), antropologi (agama sebagai fakta kebudayaan)itu semua membahas mengenai agama.

Maka adakah ilmu yang meihat agama apa adanya menurut agama itu sendiri? Jawabanya ada yaitu fenomenologi agama, dia meihat apa adanya. misalnya agama meihat antara yang sakral dengan yang profan, menurut Mercea Eliade orang yang beragama ingin hidup selalu dalam waktu, tempat, perbuatan dan fikiran yang sakral(suci).

Agama boleh tidak punya konsep tentang Tuhan, tetapi tidak ada satupun agama yang tidak mempunyai konsep yang suci. Agama sebagai agama itu sendiri.

Misalnya pergi ketempat suci maka kita harus bersuci dulu dan tidak boleh masuk sembarangan, dalam agama ada tempat, orang dan waktu yang suci. Maka kesucian itu di utamakan demi mendekati yang suci, dan Tuahan menyukai yang suci.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar